Klaten-Kantor Kemenag Klaten kembali mengadakan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) bagi para calon pengantin (Catin) angkatan III yang sempat terhenti akibat pandemi Covid 19, diikuti oleh 20 pasang catin perwakilan dari 5 Kecamatan di Klaten, yang berlangsung selama dua hari 25-26 Agustus 2020 dengan protokol kesehatan yang ketat di Aula Al Ikhlas Kemenag Klaten, Selasa (25/8).
Kepala Kemenag Klaten Anif Solikhin dalam pembukannya mengatakan, kegiatan ini merupakan kebijakan dari pemerintah melalui Kemenag, sebagai bentuk dan kewajiban sebagai rasa tanggung jawab untuk menuntun, memberikan petunjuk serta bimbingan terbaik sebagai bekal kehidupan berumah tangga bagi para catin.
“Salah satu cara untuk membekali catin dengan ilmu dan pengetahuan untuk mendorong dan meningkatkan kesadaran bagi catin dalam memahami tujuan membangun keluarga yang bahagia agar dapat mengatur kualitas kehidupan berkeluarga,” tandas Anif.
Memahami hak dan kewajiban bagi pasangan suami istri menuju keluarga Sakinah. Mampu merumuskan cita-cita tertinggi dalam kehidupan perkawinan sebagai hamba Allah dan Khalifah di muka bumi, katanya.
“Menjalani kehidupan berumah tangga pasti akan ada pernak perniknya, ibarat jalan raya, ada mulus menanjak menurun dan bahkan ada jalan yang rusak. Tidak akan bahagia terus atau sedih terus, tetapi hidup saling mengisi untuk menuju keluarga yang bahagia,” ungkap Anif.
Orang yang menikah jauh bahagia dibandingkan dengan yang tidak menikah, penbekalan ini untuk selamanya, meskipun cuma berlangsung dua hari tetapi untuk seumur hidup.
Sementara itu ketua panitia bimwin Sudarsana yang merupakan Kasubbag TU Kemenag Klaten menambahkan, kegiatan ini memberikan bimbingan cati agar mengerti pernikahan, salah satunya berfungsi untuk mendapatkan keturunan dengan cara yang sah dan benar.
Materi yang dari Dinas Kesehatan akan menyampaikan pembekalan tentang cara sehat bereproduksi, mempersiapan generasi yang berkualitas sehat dapat meneruskan perjuangan cita-cita ajaran agama dan berbakti pada orang tua, jelas Sudarsana.
“Catin akan mampu menjaga amanah pernikahan sebagai bekal mereka untuk menjalani kehidupan berumah tangga dengan lebih baik lagi. Semoga apa yang diharapkan kepada para calon pengantin untuk menjadikan masing-masing pasangan mereka sebagai yang pertama dan terakhir mampu diwujudkan,” harapnya.
Harapan tersebut tidaklah berlebihan, karena di bimwin diberikan materi dan keterampilan. Tidak saja tentang hak dan kewajiban suami dan istri saja, tetapi juga diberikan materi pemahaman agama. Ini menyadarkan calon suami dan calon isteri tentang makna akad nikah serta tanggung jawab masing-masing pasangan, imbuhnya.(aj)