Klaten-Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) merupakan organisasi sebagai wadah persatuan penghulu seluruh Indonesia, menampung aspirasi perjuangan penghulu ASN di Kementerian Agama Republik Indonesia. Sebanyak 200 peserta penghulu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, DIY dan Madura mengadakan Rapat Koordinasi Nasional APRI yang bertempat di aula Al Ikhlas Kementerian Agama Kab. Klaten (16/01) dengan tema “Membangun Kebersamaan.”
Kasubdit Kepenghuluan Kementerian Agama RI Anwar Sa’adi mengatakan, kita berkumpul disini menegaskan bahwa kita komunitas penghulu yang tergabung dalam APRI, kata Anwar.
Dalam pembinaannya Anwar menjelaskan, penghulu mengemban tiga predikat 3M, yaitu 1). Penghulu itu Mufti, menjalankan fungsi sebagai tokoh, ulama, dan keteladanan, jika ditanya masyarakat dan menjawab, itu sebagai mufti, terang Anwar. Untuk itu penghulu selalu meningkatkan kualitas diri, kemampuan wawasan agama (tidak cuma fikih munakahat, tetapi juga fikih yang lain (waris, zakat, wakaf).
Hati-hati dengan era keterbukaan ini, suatu informasi jangan ditutup-tutupi, jika sudah menjadi aturan dari pusat, langsung disebar luaskan. Penghulu jangan sampai punya mental yang jelek, mengada-adakan yang tidak perlu, dengan kata lain mufti itu adalah orang yang memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan dari masyarakat, kata Anwar. 2). Penghulu itu Mubaligh, orang yang menyampaikan kebaikan dan kebenaran pada orang lain/dai, mengajak untuk berbuat amar makruf nahi munkar. Penghulu dituntut untuk memberikan perhatian, waktu dan pikiran untuk menegakkan dakwah, sebagai dai di masyarakat yang mengajak menghayati proses pernikahan, penghulu harus ready/selalu siap di masyarakat. 3). Penghulu adalah Manajer, mampu menguasai ilmu manajemen, ilmu administrasi/sebagai administrator, dalam artian bahwa penghulu harus tahu paham dengan aturan-aturan yang terkait dengan tusi pekerjaan (menikahkan) dikuasai dengan benar.
Jangan sekali-kali menabrak rambu-rambu aturan yang ada, jangan sampai ada yang memalsukan tanda tangan, jangan sampai teman-teman APRI menyulap administrasi, karena sulap, sihir itu ilmunya setan. Contohnya, nikah diluar kantor, dilaporkan dikantor, karena sudah ada yang ketangkap dan dilaporkan ke Irjen, tegasnya.
Untuk itu dengan pertemuan ini melakukan pengukuhan tentang komitmen kita sebagai penghulu untuk selalu menjaga tiga/3 hal diatas, memperkuat komitmen pengabdian sebagai ASN. Penghulu berfungsi sebagai pelayan masyarakat, bukan priyayi yang ingin dilayani, harapnya di penghujung pembinaan.
Dalam rakor tersebut dilakukan pelantikan pengurus APRI cabang Klaten, Cilacap, Banyumas periode 2015-2018 oleh Ketua APRI Pusat Drs.H.Wage Moein. (AgusJun)