Klaten-Penyelenggara Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten mengadakan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Agama Katolik dengan tema: “Guru Profesional yang Aktif dan Terlibat dalam Pendidikan, Gereja dan Masyarakat.” Acara ini diadakan di Hotel Taman Eden I Kaliurang, Sleman pada tanggal 11-13 Juli 2019, dengan menghadirkan 50 guru Agama Katolik baik PNS, Yayasan dan GTT, Sabtu (13/7).
Kepala Kemenag Klaten, Anif Solikhin, dalam sambutannya mengatakan, Kantor Kemenag Klaten berupaya dalam perencanaan program yang kemudian dilaksanakan dalam bentuk kegiatan-kegiatan seperti pembinaan baik kepada umat maupun kepada lembaga agama dan keagamaan, diantaranya dititik beratkan pada peningkatan kualitas pendidikan agama dan peningkatan penghayatan moral dan etika keagamaan.
“Peningkatan kualitas pendidikan agama Kristen tidak terlepas dari bagaimana para pendidik/guru dalam mengajar secara profesional sehingga peserta didik siswa akan senang mengikuti proses pembelajaran,” kata Anif
Dikatakan, guru yang profesional pasti memiliki pola serta visi dan misi yang jelas dalam menjalankan tugasnya. Terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.
“Peranan Guru PAK (Pendidikan Agama Katolik) di sekolah sangatlah penting dalam mengajarkan dan mendidik siswa dalam iman, revolusi mental, serta kemandirian,” tegas Anif
Dengan demikian, kompetensi yang perlu dimiliki seorang pendidik harus bisa dibagi menjadi empat kategori, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan kompetensi sosial kemasyarakatan, imbuhnya.
Kegiatan ini sangat berharga untuk bisa diterapkan pada sekolah pada anak didik, sehingga kualitas pendidik/guru semakin baik dan profesional, serta proses pembelajaran pada siswa akan tepat sasaran, harap Anif.
Sementara itu penyelenggara Katolik Kemenag Klaten Heru Kristomo menyampaikan, guru PAK bertugas untuk membangun kualitas manusia seutuhnya, serta segi-segi kehidupan fisik, intelek, moral, spiritual, dan sosio-kultural individu dan kelompok.
Oleh sebab itu, maka proses belajar dan mengajar yang dilakukan di sekolah harus mampu memberikan kontribusi pada perkembangan dan pertumbuhan manusia.
“Maka gereja-gereja melaksanakan pendidikan agama Kristen atau PAK, di samping sebagai pelajaran rohani agar mencapai pertumbuhan dan perkembangan rohani, sehingga mereka bertumbuh secara intelektual, pengalaman keagamaan, serta memiliki sikap hidup yang baik, tandas Heru.