Klaten-Pelaksanaan uji coba permodelan pembelajaran tatap muka (PTM) MTs Negeri 3 Klaten akhirnya bisa digelar setelah tertunda selama tiga hari dari jadwal semula. Seluruh komponen madrasah bahu membahu menyiapkan segala prasyarat dan setelah melalui serangkaian monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, serta mendapatkan ijin dari pemerintah Kabupaten Klaten, Dinas Kesehatan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten.
Hal ini disampaikan Kepala MTsN 3 Klaten Suyanto, saat melakukan pantauan langsung pelaksanaan ujicoba permodelan PTM di madrasah, Kamis (8/4)
“MTs Negeri 3 Klaten mulai menggelar uji coba PTM pada Kamis (8/4/2021) menyusul empat sekolah lainnya yang sudah lebih dulu menggelar uji coba PTM mulai Senin (5/4/2021), Keempat sekolah lainnya yakni SMKN 3 Klaten, SMAN 3 Klaten, MAN 1 Klaten, dan SMPN 2 Klaten,” tandasnya.
Uji coba sempat tertunda, karena sebelumnya ada guru yang positif Covid 19 dan dari hasil pelacakan, guru-guru yang pernah kontak erat semuanya negatif Covid 19. Untuk guru yang bersangkutan juga sudah tidak masuk kerja 14 hari sehingga Insya Allah aman, urainya.
Hal senada disampaikan Nurul Hasanah Waka Kesiswaan MTsN 3 Klaten, alhamdulillaah, kondisi beliau kini telah membaik, dan telah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Kita doakan semoga beliau segera pulih seperti sedia kala.
“Kejadian ini bisa kita ambil hikmahnya, setidaknya kita semakin yakin dan percaya bahwa Covid 19 itu nyata dan ada disekitar kita. Untuk itu kita harus lebih berhati-hati dan laksanakan prokes secara ketat,” tuturnya.
Uji coba permodelan PTM akan dilaksanakan mulai hari Kamis, 8 April 2021 hingga 17 April 2021, peserta adalah siswa kelas 7A dan siswa kelas 8B. Masing-masing kelas dibagi menjadi 2 kelompok/rombongan belajar, sehingga uji coba PTM ini akan bertempat di 4 ruang kelas, jelas Nurul.
“Kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan super ketat, mulai dari sebelum berangkat sekolah, siswa harus menjalani screening kesehatan secara online. Jika dalam screening ini siswa diketahui mengalami gejala seperti batuk, pilek, sesak nafas, demam atau kurang enak badan, maka siswa diwajibkan tetap tinggal di rumah dan beristirahat hingga kondisi membaik,” tegasnya.
Selama perjalanan menuju madrasah, selama mengikuti pembelajaran hingga siswa pulang kembali ke rumah masing-masing, para siswa harus mengikuti protokol kesehatan yang telah disosialisasikan sebelumnya pada para siswa dan wali siswa melalui grup WA.
“Mohon doa restu, kerja sama, dukungan dan bantuan segenap pihak yang terkait demi suksesnya pelaksanaan ujicoba permodelan PTM ini,” imbuhnya.(so_aj)