Klaten-Penyuluh agama Islam harus terus memperdalam keilmuannya, memiliki wawasan keagamaan dan wawasan kebangsaan yang memadai dalam rangka membangun kehidupan masyarakat yang agamis, nasionalis, beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah, berbudi pekerti baik.
Demikian disampaikan Kakankemenag Kabupaten Klaten Anif Solikhin saat memberikan pembinaan yang sekaligus sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan cabang Klaten yang diikuti penyuluh agama Islam (PAI) Non PNS di aula Al Ikhlas Kemenag Klaten, Selasa (1/12).
“PAI harus mempunyai kelompok binaan di masing-masing wilayah yang dibina, lakukan pencerahan pada masyarakat dengan bahasa agama, tandas Anif.
Di masa pandemi yang belum berakhir ini, media penyuluhan tatap muka sangat berkurang, dengan perkembangan media, PAI berinovasi dan lakukan perubahan melalui media sosial, ungkapnya.
“Gunakan media sosial kita dan terus melakukan ajakan kebaikan. Dan media sosial harus hiasi ujaran kebaikan untuk menghindari ujaran-ujaran kebencian berita-berita hoaks dan fitnah, jaga kondusifitas menjelang Pilkada serentak” tegasnya.
Selain itu, PAI dapat berperan sebagai agent of change yakni berperan sebagai pelaku utama perubahan kearah yang lebih baik, di segala bidang kearah kemajuan, perubahan dari yang lebih baik menjadi motivator utama pembangunan, jelas Anif.
Untuk itulah PAI sangat penting, karena pembangunan di Indonesia tidak semata membangun manusia dari segi lahiriah atau jasmaniahnya saja, melainkan membangun segi rohaniah, mental spiritualnya, keduanya dibangun secara bersama-sama.
Tidak hanya memberikan penerangan dalam bentuk ucapan-ucapan dan kata-kata saja, akan tetapi bersaama-sama mengamalkan dan melaksanakan apa yang dianjurkan. Keteladanan ini ditampakkan dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari, sehingga masyarakat dengan penuh kesadaran dan keikhlasan mengikuti petunjuk dan ajakan,” imbuhnya.(aj)