Klaten-Penerimaan rekruitmen Penyuluh Agama Islam (PAI) Non PNS Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten, sebanyak 145 orang pelamar yang lulus berkas administrasi.
Demikian disampaikan Kasi Bimas Islam Hartanto yang sekaligus ketua panitia seleksi, dalam rakor persiapan ujian tulis dan wawancara PAI Non PNS di lantai 2 Aula Koppenda Kemenag Klaten, Jumat (6/12)
Hartanto mengatakan, jumlah lamaran yang masuk ke panitia hingga hari terakhir penerimaan berkas, sebanyak 145 lamaran, setelah melalui seleksi semuanya lulus berkas administrasi.
“Sebanyak 145 pelamar telah memenuhi syarat semuanya, dan berhak untuk mengikuti tahapan selanjutnya ujian tulis dan wawancara,” jelas Hartanto.
Ditambahkan Hartanto, sesuai dengan juknis yaitu Keputusan Dirjen Bimas Islam Nomor 927 Tahun 2019, bahwa rekrutmen ini bersifat terbuka, artinya siapa saja bisa mengikuti asalkan memiliki kelengkapan berkas sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
“Selain itu, ternyata antusiasme masyarakat Klaten, khususnya mereka yang berkecimpung di bidang agama dan keagamaan untuk mengikuti seleksi ini cukup besar. Dan ini sangat menjadi perhatian serius bersama,” ujarnya.
Dilanjutkannya, kuota yang akan diterima sebagai Penyuluh Agama Islam Non PNS Kemenag Klaten berjumlah sebanyak 25 orang, dan nanti juga akan dilaksanakan tes secara tertulis dan wawancara pada tanggal 08 Desember 2019 di MAN 2 Klaten.
“Untuk waktu pelaksanaan tes ini bersifat nasional sesuai dengan surat edaran Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, tanggal 21 November 2019, perihal Perubahan Tanggal Pelaksanaan Tes Tertulis dan Wawancara Rekrutmen Penyuluh Agama Islam Non-PNS,” kata Hartanto.
Kasubbag TU Kemenag Klaten Sudarsana menambahkan, dalam tes tersebut ada beberapa materi yang akan diujikan, antara lain, keagamaan, wawasan kebangsaan, membaca Alquran dan tes ibadah serta praktek khutbah/ceramah.
Semua panitia agar melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya obyektif dan jangan sampai berbuat yang melanggar aturan dalam pelaksanaan ujian, tandas Sudarsana.
“Mudah-mudahan yang lulus dalam seleksi nanti benar-benar penyuluh agama Islam yang memiliki kompetensi di bidangnya, sehingga nantinya Klaten ini mendapatkan penyuluh agama Islam yang professional, dalam upaya mencerdaskan masyarakat dalam hal kehidupan beragama, yang diimplementasikan dalam kehidupan ini,” imbuhnya.(sa_aj)