Klaten-Dalam rangka meningkatkan layanan kesehatan, Rumah Sakit Muhammadiyah Pedan, Selasa (8/9), melakukan penandatanganan MoU rohaniawan dengan Kementerian Agama Kabupaten Klaten yang dilaksanakan aula Al Ikhlas Kemenag Klaten yang dihadiri oleh seluruh kasi dan penyelenggara.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten Anif Solikhin dalam sambutannya mengatakan, Kemenag menyambut baik kerjasama rohaniawan ini sebagai bentuk pelayanan pada masyarakat.
“Dengan senang hati kami terima kerja sama ini, dengan adanya kerjasama ini semoga pelayanan rohaniawan berjalan lancar dan baik dalam melayani pasien yang ada di rumah sakit, “ tandasnya.
Kemenag Klaten siap mendukung dan memberikan perhatian terhadap layanan rohani yang akan dilakukan di RS. Kami mendukung dan bersedia sepenuhnya terhadap pelayanan rohani yang akan dilakukan untuk memberikan pelayanan ibadah kepada masyarakat, termasuk kepada semua agama kita berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat, ujarnya.
“Peran Kementerian Agama dalam kerja sama ini adalah sebagai fasilitator atau penghubung antara rohaniawan dengan RS. Di samping itu, Kemenag sebagai instansi resmi pemerintah bisa menjamin kualitas para rohaniawan yang ditugaskan,” ungkap Anif.
Menurut Anif, satu sisi pelayanan ini kebutuhan masyarakat, sekaligus sebagai pelayanan dari rumah sakit. Sekarang juga menjadi bagian dari akreditasi lembaga. “Fungsi rohaniawan atau tokoh agama akan membantu membimbing pasien dalam beramal,” sebutnya.
Kami berharap agar kerjasama dalam pelayanan rohaniawan tidak hanya sebatas formalitas saja, namun mampu bertahan dan terus meningkat, sehingga apa yang menjadi tujuan bersama dapat tercapai dengan baik.
Sementara itu Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Dewi Susilawati menambahkan, bahwa selain tenaga medis pihaknya juga sangat membutuhkan tenaga rohaniawan. Menurutnya, faktor pemicu kesembuhan pasien tidak bisa hanya mengandalkan dari obat saja, tetapi siraman rohani sebagai motivasi.
Dijelaskan bahwa, dicontohkan oleh beberapa kasus kesembuhan pasien yang menurut analisa medis penyakit seseorang sudah sulit atau bahkan tidak bisa disembuhkan. Namun realitas membuktikan karena adanya motivasi yang kuat dari pasien, maka dia bisa berhasil sembuh dari penyakitnya.
“Dengan adanya pelayanan rohani, tingkat keberhasilan rumah sakit diharapkan dalam menyembuhkan penyakit bisa meningkat. Terlebih, ketenangan hati para pasien juga diharapkan tercipta melalui wejangan para rohaniawan,” imbuhnya.(si_aj)