Klaten-Menghadirkan Forum Kerukunan Umat Beragama, Kemenag Kabupaten Klaten dan Kanwil Provinsi Jateng menggelar rapat koordinasi deradikalisasi dan counter radikalisasi di ruang rapat Kakankemenag Klaten,(21/5).
Dalam rakor yang dibuka Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten Anif Solikhin mengatakan radikalisme itu merupakan pemahaman yang salah dalam beragama. Karena tidak ada satupun agama yang mengajarkan radikalisme dan kekerasan.
“Tugas untuk mencegah radikalisme merupakan tugas bersama-sama,” kata Anif.
Sebenarnya agama manapun sama sekali tidak mengajarkan radikalisme dan kekerasan, karena semua agama mengajarkan kebaikan.
“Alhamdulillah di Klaten proses toleransi berjalan baik, tidak adanya radikalisme. Mari kita jaga kondusifitas ini bersama-sama,” ajaknya.
Bersama Kemenag, FKUB dan instansi terkait bersatu padu dalam mencegah radikalisme agar terwujud dengan baik.
Lebih lanjut Kasubbag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag Jateng Maksum dengan tegas pula bahwa segala radikalisme merupakan sebuah tindakan yang dapat menganggu akan segala bentuk perbedaan, dan dari akibat perbuatan tersebut, bentuk toleransi umat beragama di masyarakat pun akan terancam.
Karena itu, mari kita tanamkan prinsip-prinsip kerukunan bagi masyarakat kita, dengan memelihara kerukunan umat beragama, ketertiban dan ketenteraman. Melibatkan partisipasi masyarakat, dan bersama dengan aparatur pemerintah mari menaati peraturan undang-undang yang berlaku demi menjaga kenyamanan yang saat ini sangat baik, tutur Maksum.
Sementara itu sekretaris FKUB Klaten Ruswanto menambahkan, peran FKUB dalam pencegahan radikalisme mengintensifkan dialog dengan tokoh agama, baik di tingkat kabupaten sampai desa bahkan RT dan RW.
“Salah satu substansi dari nilai-nilai kerukunan adalah menerima segala perbedaan, menghormati kemudian dapat berkolaborasi dalam sebuah perbedaan dengan kemajemukannya yang beraneka ragam,” imbuhnya.(aj)