Klaten-Calon Jamaah Haji Klaten tahun ini yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah Al Mukaromah sebanyak 985 calhaj, seluruh calhaj Selasa (24/7) berpamitan dengan Bupati Klaten serta Forkompimda Klaten di Pendopo Kabupaten Klaten.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten Masmin Afif selaku Ketua P3H (Panitia Pemberangkatan dan Pemulangan Haji) mengatakan, calon jamaah Haji asal Klaten di himbau untuk menyiapkan diri lahir dan batin juga untuk menjaga kondisi kesehatan serta menjaga kekompakan menjalin komunikasi sesama calon jamaah haji dan petugas haji.
Menurut Masmin Afif, 985 calon jamaah haji yang diberangkatkan terbagi menjadi 5 kelompok terbang (Kloter) yakni kloter 42,43,44,45 akan berangkat Minggu 29 Juli 2018 sebanyak 984, serta kloter 95 sebanyak 1 jamaah calon haji akan di berangkatkan tanggal 14 Agustus 2018 dengan menggunakan bus menuju Asrama Haji Donohudan.
Kloter 42 masuk asrama haji jam 06.00, kloter 43 jam 08.00, kloter 44 jam 10.00 dan kloter 45 jam 14.00 dan lokasi pemberangkatan calon jamaah haji di fokuskan di GOR Gelarsena Klaten, tandas Masmin.
Calon jamaah haji dari Klaten ini sebelum diberangkatkan ketanah suci Mekkah terlebih dahulu di transit di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Disana dilakukan cek kesehatan akhir dan pemberian biaya selama di tanah suci sambil menunggu keberangkatan ke tanah suci Mekkah, jelasnya.
Kakankemenag menambahkan, calhaj tertua atas nama Semi Pawiro Tinoyo 90 tahun 6 bulan warga Tanjung 20/10 Barepan Cawas dan termuda atas nama Alifah Nur Istiqomah usia 22 tahun warga Tobayan 31/17 Pakahan Jogonalan.
Sementara itu Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, jadikan ibadah haji menjadi proses pembaharuan sikap-sikap Islami, memperkaya dengan amal-amal ibadah yang akhirnya termanifestasikan dalam amalan-amalan sholeh yang membawa keberkahan umat.
Ibadah haji menjadi kesempatan bagi para jamaah untuk banyak bermuhasabah atau mengevaluasi diri yang berangkat dari kesadaran atas pemaknaan hakekat hidup yang Allah berikan kepada kita sehingga ditemukan hakekatul hayat alias makna hidup sesungguhnya bagi setiap individu beriman dalam menapaki sisa waktu yang dimiliki, harap Bupati.
Kepada calhaj agar ibadah haji tidak dimaknai sebagai jalan-jalan apalagi kegiatan rekreasi. Memanjatkan segala doa dan harapan, bertaubat atau dosa dan kesalahan, meningkatkan kualitas iman dan perilaku kita dihadapan Allah SWT, pesannya.(aj)