Klaten-Dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru agama Katolik di Kabupaten Klaten, Kelompok Kerja Guru (KKG) agama Katolik Kabupaten Klaten menyelenggarakan pertemuan Studi Banding dengan KKG agama Katolik Kabupaten Malang(31/1), ini merupakan salah satu wujud dari tekad guru agama Katolik untuk menimba ilmu.
“Saling transfer pengetahuan akan menghasilkan sebuah makna dan akan bermanfaat bagi semua peserta, lebih meningkatkan semangat dan profesionalitas guru agama Katolik dalam tugasnya, Selain itu mengingatkan kepada semua guru agama Katolik, dengan ditingkatkan kesejahteraannya semestinya diimbangi dengan meningkatnya semangat kerja dalam melaksanakan tugasnya dimana mereka ditugaskan”, harap Warto Hadi,S.Ag, M.Th Gara Katolik Kab. Malang dalam sambutannya.
Study banding ingin menyatukan persepsi tentang pelaksanaan pengajaran agama Katolik di sekolah. Maka seyogyanya dapat menghasilkan buah dari kegiatan ini, seperti pembuatan perangkat pengajaran, dan administrasi pendukungnya, pesan Warto.
Dalam materi yang disampaikan Paulus Mudjijo, M.Th, memotivasi guru agama Katolik dalam tugasnya, yang antara lain : “Kasih” sebagai dasar pelayanan, harus diwujud nyatakan dalam realitas hidup. Khususnya sebagai guru, tentunya diwujud nyatakan di lingkungan sekolah. Kepada peserta didik tidak hanya mentransfer pengetahuan iman saja, melainkan membantu dalam pembentukan karakter peserta didik, sebagai umat Katolik yang sejati yang mampu bersosialisasi dengan temannya dengan baik, kata Paulus.
Bagaimana berelasi, berkomunikasi, berinteraksi dengan anak yang dikategorikan berkebutuhan khusus seperti LKMTD (Lemah, Kecil, Miskin, Tersingkir, dan Difabel). Mereka dikatakan cacat, lemah, tetapi kita sebagai insan yang normal mampu membantu mereka untuk bisa memandirikan. Mereka tidak ingin dibelaskasihani, mereka ingin berjuang untuk hidup tidak tergantung pada orang lain. Maka dalam hal ini perlu pembelajaran bagi mereka, apa yang bisa kita lakukan? Kita bisa melakukan inventarisasi, misalnya identitas, kebutuhan, harapan, cita-cita, potensi, kemampuan yang mereka miliki. Lalu bagaimana kita menindaklanjuti hal tersebut? Ada tempat, wadah untuk membentuk mereka menjadi mandiri yaitu di Panti Asuhan, atau wisma Bhakti, jelas Paulus.
Hasil dari study banding akan dapat menjalin kerja sama, khususnya dalam pembuatan administrasi pengajaran, pembuatan soal, perangkat pendukung. Dan yang lebih penting adalah mencermati materi Kurikulum 2013, untuk bisa dilaksanakan dengan baik sesuai kondisi setempat. Sebagai kunjungan balasan, akan direncanakan menentukan materi pokok dalam pertemuan adalah : Merevisi, melengkapi RPP, penyesuaian KD.KI dengan kondisi setempat, pembuatan naskah soal bersama.
Kunjungan ke Panti Asuhan “Bhakti Luhur”, mencoba berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus, mengenali dari berbagai karakter anak, sebagai sebuah pengalaman, dan Wisata Education di Jawa Timur Park dengan mengamati satwa langka, tumbuh-tumbuhan, unggas, reptile, ikan, serangga, ini dari kegiatan terakhir dalam study banding KKG guru agama Katolik Kab Klaten, agar lebih fresh, kata YB.Heru Kristomo Gara Katolik Kemenag Klaten.(Gusjun_bj)