Klaten-Mengawali tugas sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Farhani bersama tim terjun langsung ke unit kerja untuk memantau administrasi dan proses kerja yang dilakukan untuk bisa mengetahui secara langsung administrasi yang ada di Kankemenag kab/kota, antara lain SKP, laporan capaian kinerja harian, pengelolaan BMN, pengelolaan website dan kehumasan, laporan keuangan, kerukunan umat beragama, pelayanan haji serta yang lainnya. Pembinaan dilaksanakan di Aula Al Ikhlas Kankemenag Kab.Klaten diikuti oleh Kasubbag TU/Plt Kepala Kankemenag Klaten, kasi, penyelenggara, penyuluh agama, pengawas dan kepala KUA, 80 orang hadir dalam pembinaan ini.
Dalam pembinaannya Farhani mengatakan, ini dalam rangka ta’aruf memperkenalkan diri serta mengadakan evaluasi-evaluasi tugas yang berkesinambungan. Pimpinan tidak ada artinya apa-apa tanpa adanya dukungan dari semua pihak, semua pejabat bisa bekerja dengan baik karena adanya dukungan dari komponen yang ada agar berjalann dengan baik, lancar dan berakhir dengan kesuksesan, kata Farhani.
Disampaikan Farhani, terkait dengan tusi (tugas dan fungsi) agar pejabat menjabarkan tusi pada semua staff yang ada dibawahnya, ketika membagi tugas disertai dengan memberikan regulasi aturan dan selanjutnya mengawasi, memantau pada staff benar atau tidaknya, jelasnya.
Kementerian Agama sekarang ini telah mengalami peningkatan yang luar biasa, semakin berkualitas dan kapasitas aparatur Kementerian Agama, dengan banyak belajar dan membaca, pendidikan pelatihan, serta penugasan, akan semakin menambah ilmu pengetahuan, tandas Farhani.
Perubahan di bidang birokrasi, terkait dengan pelayanan kepada masyarakat pada semua lini, pelayanan yang cepat akurat dan bersih, untuk itulah semua pegawai harus terapkan hal tersebut, kata Farhani.
Jangan ada pungli (pungutan liar) di Kementerian Agama, saat ini telah ada Perpres 82/2016 tanggal 21 Oktober 2016 tentang Saber Pungli (Sapu Bersih Pungutan Liar). Jangan sampai teman kita tertangkap karena pungli, mari kita camkan “tidak semua orang suka sama kita”, pesan Kakanwil.
Kakanwil berpesan agar para pegawai bisa bekerja dengan lebih berhati-hati agar tidak terjebak dalam praktek pungli. Uang dari sumber APBN wajib dipertanggungjawabkan (akuntabilitas), pungkasnya.(Aj)