Klaten-Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten menerima kunjungan Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Fajar Adi Nugroho, pada Kamis (23/7). Kunjungan itu merupakan kunjungan yang pertama Kabag TU Kanwil Kemenang Provinsi Jateng ke Kemenag Klaten dalam rangka Monitoring Data Perencanaan tahun 2021 dan menjalin silaturahim dengan Kemenag Klaten.
Selain itu guna memperkuat Tim Pokja Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas Tim kerja Kemenag Klaten, Kabag TU memberikan arahan kepada seluruh Tim kerja bertempat di Aula Al Ikhlas Kemenag Klaten.
Diawal arahannya Kabag TU mengatakan, Kemenag ibarat ikan di aquarium, semua masyarakat bisa menilai, salah sedikit akan ketahuan. Untuk itulah Kemenag harus menjaga moral, amanah dan marwah Kemenag, tuturnya.
“Seluruh jajaran dilingkungan Kemenag agar bersama-sama mewujudkan Kemenag MAJENG, M:Moderat, pengembangan moderasi beragama dengan memaksimalkan semua potensi yang ada di Kementerian Agama Jawa Tengah, A:Akuntabel, baik dari pimpinan sampai dengan pelaksana dalam pelaksanaan tugas sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku, Je:Jernih, antara hati, fikir, ucapan, dan perbuatan yang kita lakukan sama, serta Ng:Ngayomi, mampu memberikan rasa nyaman, perlindungan,” tandasnya.
Terkait ZI dn RB Kabag TU menegaskan, enam area perubahan yaitu, Manajemen Perubahan, Penguatan Ketatalaksanaan, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, harus dilaksanakan.
“Perbaiki dokumen terkait ZI dan RB, kelengkapan dokumen mutlak diperlukan, SOP akan mempermudah pekerjaan, waktu dan siapa yang bertanggung jawab. Penerapan implementasi menuju birokrasi tanpa pungli dan penempatan ASN sesuai kebutuhan,” jelas Kabag TU
Di Kemenag Klaten di tiap-tiap tempat strategi telah terpampang banner dengan tulisan “Anda Memasuki Zona Integritas, Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani” ini sangat bagus sekali, selain itu tulisan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama agar telihat jelas di Kemenag, Madrasah dan ponpes, harap Fajar.
Lebih lanjut, untuk pelayanan publik ujung tombok yang ada depan seperti satpam dan PTSP harus kedepankan senyum, salam, dan sapa dengan ramah dalam menerima masyarakat yang membutuhkan layanan, ajaknya.
“Jika masyarakat merasa dibantu dipermudah dilayani dengan baik, pada akhirnya mereka akan merasa puas karena mendapatkan layanan yang prima. Jadi tugas ASN itu memberikan pelayanan kepada masyarakat, bukan dilayani. Dalam melayani diterapkan pelayanan bersih dan bebas dari korupsi,” tegas Fajar.
Ditambahkan, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, satuan kerja harus mampu menciptakan inovasi-inovasi yang mempermudah layanan pada masyarakat. Inovasi-inovasi itu harus didukung dengan penguasaan dan penggunaan teknologi IT.
Jangan main-main dengan Covid, jangan sampai ada cluster Kemenag, madrasah, ponpes atau lainnya, pastikan protokan kesehatan wajib diterapkan, pakai masker, tersedis thermogun, cuci tangan dengan sabun air mengalir, handsanitizer, dan jaga jarak, jangan bergerombol , agar terhindar dari virus dan memutus rantai penularan, pinta Fajar.(aj)