Klaten-Ketua Regu dan Ketua Rombongan jemaah calon haji atau biasa disebut Karu dan Karom sangat penting perannya dalam turut menyukseskan penyelenggaran Haji karena Karu dan Karom merupakan “ujung tombak” pelaksanaan ibadah haji. Dengan bantuan, koordinasi, kekompakan dan kerja samanya antara Karu dan Karom, maka akan mempermudah dan melancarkan kegiatan pelaksanaan ibadah Haji.
“Karena berperan penting dalam turut mensukseskan penyelenggaraan haji, maka setiap Karu dan Karom harus mengetahui benar apa saja tugas mereka,” ungkap Mustari dalam menyampaikan sambutan dan pembukaan pemantapan Karu dan Karom jemaah calon haji Kabupaten Klaten tahun 2016 di Aula Al Ikhlas Kemenag Klaten (15/8), yang diikuti 68 orang Karu dan 17 Karom.
Karu dan Karom memiliki posisi amat strategis sebagai penghubung antara jemaah haji dengan petugas haji. Karu mempunyai fungsi meneruskan informasi/pengumuman atau petunjuk dari Karom dan petugas kloter, membantu, mengatur, dan menjaga anggota regunya agar tetap utuh, aman, dan tertib serta lancar selama dalam perjalanan dan melaksanakan ibadah haji, serta menyelesaikan/melaporkan permasalahannya pada Karom. Begitu penting dan sangat vitalnya tugasnya, fasilitasi jemaah dengan petugas haji, jelas Mustari.
Mustari menyampaikan agar Karu dan Karom dalam tugasnya harus senantiasa didasari ikhlas, sabar, dan selalu berkoordinasi, berkomunikasi, mengutamakan kepentingan kelompok daripada pribadi, mengetahui kondisi jamaah dan anggotanya satu persatu baik fisik dan mental, dan harus mengayomi anak buahnya. Tugas dan tanggung jawab karu dalam pelaksanaan ibadah haji cukup berat, sebagai kepanjangan tangan dari pimpinan setiap kelompok terbang (kloter) haji dalam memberikan pelayanan kepada calon jamaah haji ketika di tanah suci. Karena pentingnya peran karu dalam turut menyukseskan penyelenggaraan haji, maka setiap karu harus mengetahui benar apa saja tugas pokok dan fungsinya, pesan Mustari.
Contohnya, jika ada jemaah yang sakit, diatasi dipemondokan dulu karena yang menangani dokter kita sendiri, lalu ada dokter kloter biar komunikasi lebih mudah jika sudah tidak bisa diatasi maka alternatif terakhir dibawa ke RS Arab Saudi. Karu untuk selalu sigap dan tanggap dalam menjalankan tugasnya, semoga Allah memberikan kesehatan, keselamatan dan perlindungan untuk semuanya. Khususnya jamaah haji dari Klaten, tegas Mustari.(GusJun)