Melalui rakor ini, para penyuluh diharapkan semakin siap memperkuat kinerja di lapangan. Apalagi saat ini terdapat penambahan personel penyuluh melalui jalur PPPK dan CPNS, yang menjadi harapan baru dalam memperkuat layanan penyuluhan agama Islam. Rakor ini tidak hanya menjadi ajang koordinasi, tetapi juga ruang refleksi dan konsolidasi agar program-program keagamaan dapat lebih menyentuh kebutuhan masyarakat secara nyata

Hadir dalam acara ini Plt. Kasubbag TU Kemenag Klaten, Wahib, yang mewakili Kepala Kantor Kemenag Klaten. Ia menyampaikan sambutan dari Kepala Kantor Kemenag Klaten yang menekankan pentingnya peran penyuluh di tengah dinamika masyarakat. “Para penyuluh adalah agent of change. Mereka harus mampu menjadi penggerak untuk menciptakan lingkungan yang damai, nyaman, dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat,” ucap Wahib saat membacakan sambutan tersebut.
Sementara itu, Ketua Pokjaluh Provinsi Jawa Tengah, H. Mahsun, dalam paparannya menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas penyuluh, termasuk regenerasi kader penyuluh dalam menghadapi era digitalisasi. “Perubahan zaman begitu cepat. Penyuluh harus siap beradaptasi, tidak hanya dalam cara menyampaikan pesan keagamaan, tapi juga dalam penguasaan teknologi informasi yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat,” ungkap Mahsun.

Ketua Pokjaluh Solo Raya, Slamet Arifin, menyambut para delegasi dari enam kabupaten dengan penuh keramahan. Ia menegaskan bahwa semangat kebersamaan antarpenyuluh harus terus dijaga untuk menjawab kebutuhan masyarakat secara lebih luas dan progresif. “Kami sangat mengapresiasi kehadiran seluruh peserta. Ini saatnya kita melangkah bersama, dengan semangat baru yang lebih solid,” katanya.
Melalui rakor ini, para penyuluh diharapkan semakin siap memperkuat kinerja di lapangan. Apalagi saat ini terdapat penambahan personel penyuluh melalui jalur PPPK dan CPNS, yang menjadi harapan baru dalam memperkuat layanan penyuluhan agama Islam. Rakor ini tidak hanya menjadi ajang koordinasi, tetapi juga ruang refleksi dan konsolidasi agar program-program keagamaan dapat lebih menyentuh kebutuhan masyarakat secara nyata.