Klaten-Kemenag Kab Klaten melalui Bimas Islam mengadakan lomba MBK (Musabaqah Baca Kitab) yang dilaksanakan di Aula Koppenda Kemenag Klaten (13/4) yang diikuti peserta dari Kepala KUA dan penghulu se Kab. Klaten.
Selain MBK yang kita laksanakan ini, juga telah diadakan lomba KUA Teladan dan Keluarga Sakinah dan untuk waktu dekat akan lomba KTI/Karya Tulis Ilmiah, kata Kasi Bimas Islam Kemenag Klaten Drs.H.M Yusuf, MM.
Kegiatan ini untuk mendapatkan satu peserta terbaik dari Kab. Klaten yang akan mewakili Klaten maju ke tingkat Jawa Tengah, tegas Yusuf.
Lomba KUA teladan yang telah dilaksanakan, pemenangnya adalah KUA Kecamatan Ceper yang berhak untuk mengikuti lomba tingkat Jawa Tengah pada 27-29 April 2016 di Hotel Dalu Semarang. Sedangkan untuk lomba Keluarga Sakinah juga telah diputuskan terpilih keluarga Drs.H.Dedi Purwanto dari eks Kawedanan Pedan untuk mewakili eks Karesidenan Surakarta untuk maju ke tingkat Provinsi, mudah-mudahan dapat membawa harum Kemenag Klaten, harap Yusuf.
“Penyelenggaraan Musabaqah Baca Kitab ini untuk menggugah kesadaran para Kepala KUA dan penghulu untuk terus belajar menambah ilmu dengan kitab-kitab terbaik yang syar’i, selain itu menumbuhkan gairah terhadap kajian sebagai referensi dalam pelaksanaan tugas-tugas kepenghuluan, sekaligus untuk menguji para Kepala KUA penghulu dalam membaca dan memahami kitab. Sehingga kualitas SDM Kemenag dan kemampuan baca kitab akan meningkat ” kata Kakankemenag Kab. Klaten Drs.H.Mustari MPdI.
Menurut Mustari, penyelenggaraan Musabaqah Baca Kitab ini bernuansa pada peningkatan kualitas akademik bagi Kepala KUA dan penghulu dalam memahami ilmu-ilmu dalam ajaran Islam, yang tentunya merupakan sumber utama kitab-kitab berbahasa Arab yang bernilai Islam, yang harus dipegang teguh dan dapat diterapkan sebagai nilai-nilai utama dalam kehidupan sosial maupun individual, tegasnya.
Mustari memaparkan, MBK yang dilaksanakan pada tingkat kabupaten Klaten ini, para yang terbaik di kabupaten mewakili pada kejuaraan MBK tingkat provinsi. Lomba MBK dalam rangka untuk meningkatkan kualitas Kepala KUA dan penghulu agar menjadikan kitab sebagai salah satu rujukan keilmuan dalam menjawab berbagai permasalahan umat”. (Agusjun)