Klaten-Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 merupakan momentum penting bagi Bangsa Indonesia. Peristiwa ini menjadi sebuah ajang meningkatkan persatuan dan kesatuan Indonesia kembali.
Maka, jelang peringatan Kemerdekaan RI ke 77 tahun 2022, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten menggelar doa bersama lintas agama yang bertempat di Aula Al Ikhlas Kemenag Klaten, yang dihadiri seluruh ASN di lingkungan Kemenag Klaten, Selasa (16/08).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten Hariyadi mengatakan doa bersama ini merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77 yang akan jatuh pada 17 Agustus besok sekaligus memohon agar pandemi Covid-19 segera berakhir.
“Kita bersama-sama berdoa agar kita semua senantiasa diberi kesehatan, keselamatan, terhindar dari segala jenis penyakit termasuk Covid-19 dan juga pada masa pandemi ini segera berakhir kita semua memanjatkan doa agar selalu dalam lindungan Tuhan, Indonesia damai sejahtera,” tandasnya.
Kegiatan ini intinya adalah menjalin komunikasi antar umat beragama agar kerukunan antar umat beragama yang terjalin dengan baik bisa dipertahankan dan di tingkatkan. Hal itu menunjukkan apapun agama yang dianut, seberapa besar perbedaan tidak menghalangi terjalinnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Acara doa bersama jelang HUT RI 17 Agustus nanti, adalah untuk meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk keselamatan bangsa dan Negara Indonesia agar tetap berkembang maju, serta ini juga sebagai bentuk ikhtiar memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar pandemi Covid-19 segera berakhir.
“Meminta pertolongan dari Sang Pencipta, sebab peristiwa yang dialami selama pandemi Covid-19 yang berlangsung selama lebih dua tahun. Indonesia menghadapi tantangan dan ujian sejarah. Kecemasan sosial hingga tekanan ekonomi berat sangat dirasakan oleh rakyat Indonesia di penjuru tanah air. Namun, di tengah keterpurukan, semua elemen bangsa bergerak bersama dan bergotong royong untuk mewujudkan harapan dengan semangat toleransi, jelas Hariyadi
“Semoga yang telah wafat, telah gugur, diampuni segala dosa dan ditempatkan ditempat yang paling mulia, yang sedang sakit disegarakan kesembuhannya dan yang sehat akan tetap sehat walafiat,” tuturnya.
Selanjutnya, meski bahasa dan cara berdoa yang berbeda, namun tujuannya hanya satu, berharap Indonesia Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat Dengan Semangat Toleransi.
Satu per satu tokoh agama, membacakan doa yang diawali dari Agama Islam oleh Wahib, selanjutnya Katolik oleh YB.Heru Kristomo, Kristen oleh Suryo Widodo, Hindu oleh Suyamto serta Budha oleh Ibu Listyani.(sm_aj).