Klaten-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Musta’in Ahmad melaunching aplikasi layanan Simelati (Sistem Informasi Manajemen Layanan Berbasis Teknologi Informasi) Kemenag Klaten, Selasa (22/5).
Peluncuran aplikasi tersebut dilakukan di sela-sela pembinaan Korpri ASN sekaligus peresmian mushalla Al Ikhlas Kemenag Klaten, bertempat di halaman Kemenag Klaten, dihadiri Kabag Kesra, MUI, Ketua FKUB, ormas, Kepala KUA, Kepala Madrasah dan bank mitra kerja.
Kakanwil mengatakan, sebuah terobosan yang luar biasa dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas inovasi ini dalam rangka memberikan pelayanan.
“Ini merupakan sebuah bentuk laporan kepada para tokoh-tokoh agama pimpinan ormas-ormas keagamaan tentang apa yang sedang dan telah kita lakukan, yakni perbaikan tata kelola memperbaiki kinerja performance Kementerian agama sekaligus memperbaiki layanan kepada masyarakat dengan puluncuran aplikasi ini,” tandas Musta’in.
Reformasi birokrasi yang semestinya sudah dijalani sejak 2010 dalam kenyataannya perjalanannya tersendat-sendat, capaian predikat WBK melalui penilaian yang dilakukan oleh Menpan RB, di Kemenag capainnya belum menggembirakan, baru ada dua satker IAIN Salatiga dan BDK Semarang, jelasnya.
Marilah kita berdama-sama mengajak semua satker-satker untuk menjaga marwah Kementerian Agama, agar tidak ketinggalan dengan yang lain, pintanya.
Lebih lanjut Musta’in menjelaskan, Penilaian internal dari Kemenag biro ortala, inspektorat jendral tahun ini 49 satker di Indonesia yang layak mendapatkan penilaian dari Menpan RB, tentu jumlah 5000 satker di Indonesia, jumlah ini sangat sedikit, 49 satker itu yang 15 ada di Jawa Tengah, 11 satker termasuk Klaten, 3 Madrasah Aliyah, dan Kanwil Kemenag Jateng.
“Disatu sisi ini merupakan kebanggaan dan satu sisi sebagai sebagai bentuk tanggung jawab, jika lolos akan menjaga marwah Kemenag, jika gagal sedang melakukan kontribusi negatif, ini yang tidak kita inginkan, maka saya berharap setelah berhasil melewati penilaian tim internal maka kita canangkan semboyan Actum ad Astra WBK,” jelasnya.
Actum itu aksi nyata, tidak hanya di pidato saja tetapi substansinya, masyarakat merasakan pelayanan kita, perbaikan layanan di Kemenag, untuk meraih bintang WBK.
Ini sebuah tantangan yang panjang dan berat, bagaimana ini berjalan, salah satunya dengan adanya aplikasi Simelati ini, selamat dan semoga bermanfaat bagi masyarakat, imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten Anif Solikhin mengatakan, ini merupakan sebuah inovasi dari Kemenag Klaten dalam memberikan kemudahan dan pelayanan pada masyarakat secara online.
“Simelati merupakan aplikasi berbasis Web bisa diakses melalui desktop dan android mempermudah, mempercepat proses pelayanan pada masyarakat dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, tandas Anif.
Ini dalam rangka percepatan layanan, Kemenag Klaten terus melakukan inovasi layanan ke arah digital secara online.
“Semoga hadirnya aplikasi ini digunakan untuk mempercepat layanan, mempermudah layanan, dan merpersingkat layanan kepada masyarat termasuk kepada para ASN dalam lingkungan Kemenag Klaten,” harap Anif.(aj)