Klaten-MTsN 7 Klaten, melaksanakan Workshop Kurikulum Darurat Covid-19 Tahun Ajaran 2020/2021, yang diikuti oleh Kepala Madrasah dan guru MTsN 7 Klaten, yang dilaksanakan selama dua hari 24-25 Juli di Aula madrasah, Sabtu (25/7).
Kakankemenag Klaten Anif Solikhin, mengatakan bahwa penyusunan kurikulum darurat Madrasah harus berdasarkan kebutuhan sekolah dan peserta didik dengan tetap mengikuti protokol kesehatan Covid -19.
“Menurutnya, kurikulum darurat merupakan kurikulum satuan tingkat pendidikan yang disusun untuk digunakan pada situasi darurat, karena itu semua aspek yang berkenaan perencanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar disesuaikan dengan kondisi darurat Pandemi Covid-19 maupun darurat lainnya,” ungkapnya.
“Dalam menyusun kurikulum darurat, madrasah dapat melakukan modifikasi dan inovasi pada struktur kurikulum, beban belajar, strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lainnya,” ujarnya.
Pada masa darurat seluruh siswa harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran dari madrasah. Kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa darurat. Jika kondisi sudah normal, maka kegiatan pembelajaran harus kembali dilaksanakan secara normal seperti biasanya.
“Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga, kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran,” tegas Anif.
Sementara itu Kepala MTsN 7 Klaten Sukidi mengharapkan kepada peserta workshop kurikulum darurat, untuk dapat menyusun kurikulum dengan baik dan peserta workshop harus mengikuti kegiatan ini dengan baik serta sungguh-sungguh dan kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa darurat, terangnya.
Terlaksananya kegiatan ini atas kerja sama dan motivasi dari semua pihak, termasuk dorongan dari Kemenag, dengan menghadirkan narasumber Drs Junaidi, M.Pd dari BDK Keagamaan Semarang, imbuh Sukidi.(nh_aj)