Klaten-Dalam rangka mengoptimalkan fungsi dan peran guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam proses belajar mengajar, maka Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten melalui penyelenggara Kristen menggelar Pembinaan Guru Pendidikan Agama Kristen.
Pembinaan yang berlangsung selama satu hari bertempat di Gedung Wisma Widyasana, Klasis Klaten yang dihadiri oleh 120 guru PAK jenjang SD, SMP dan SMA/SMK, Senin (3/2).
Kasubbag TU Kemenag Klaten Sudarsana dalam sambutannya mengatakan bahwa pertemuan ini adalah sarana untuk memperdalam wawasan dan pengetahuan tentang pendidikan agama Kristen.
“PAK merupakan seorang profesional dalam bidangnya dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi untuk diajarkan kepada peserta didik dan sumber pengajarannya adalah Alkitab,” kata Sudarsana.
Kasubbag TU menambahkan bahwa menciptakan guru PAK sebagai tenaga pendidik yang berintegritas selaras dengan nilai-nilai budaya kerja Kementerian Agama, yakni integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan.
“Sebagai guru pedidikan agama, motivasi dalam melaksanakan tugas mesti senantiasa ditumbuhkembangkan, diiringi dengan tanggung jawab sebagai guru pendidikan agama Kristen dalam proses pembentukan moral anak didik dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara,” papar Sudardana.
Kegiatan ini merupakan wahana dalam upaya peningkatan pengetahuan dan wawasan para guru PAK tentang visi dan misi Kementerian Agama, dan tentu saja sebagai salah satu media untuk merajut komunikasi dan kerja sama antara guru PAK, dan Kemenag, tambahnya.
Sudarsana berharap agar pembinaan guru PAK tersebut dapat meningkatkan kompetensi guru dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan tugas dan peran mereka, khususnya pada proses pembelajaran di dalam kelas, serta dalam memberi keteladanan dan pengembangan potensi dan kreativitas siswa.
“Di tengah perubahan dunia yang begitu cepat dan serba digital pendidikan harus mampu memberikan keteladanan dan mampu membangun serta mengembangkan potensi dan kreatifitas peserta didik,” imbuhnya.(si_aj)