Klaten-Pemerintah Kabupaten Klaten bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten menyelenggarakan acara Mushabaqoh Tillawatil Qur’an (MTQ) Pelajar ke XXXIV tahun 2019 tingkat Kabupaten Klaten. Kegiatan berlangsung sehari diikuti oleh 85 peserta utusan dari lima eks pembantu Bupati Klaten tersebut dibuka secara resmi oleh Staff Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Abdul Mursyid mewakili Bupati Klaten di Pendopo Kabupaten Klaten, Rabu (11/9).
Plt Kadinas Klaten Sri Nugroho selaku ketua panitia penyelenggara mengemukakan maksud dan tujuan penyelenggaraan MTQ Pelajar adalah untuk menyeleksi dan mencari juara terbaik tingkat kabupaten ditunjuk mewakili lomba yang sama ke propinsi Jateng maupun nasional.
“Tidak kalah penting untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaaan serta mendorong semangat generasi muda khususnya pelajar dalam memahami dan menghayati serta mengamalkan kandungan kitab suci Al Qur’an,” tandasnya.
Lebih lanjut, Sri Nugroho mengatakan, MTQ Pelajar ke 34 tahun 2019 diikuti oleh 85 peserta utusan dari masing-masing Eks Pembantu Bupati Klaten sebanyak 18 peserta, untuk dipilih yang terbaik mewakili daerah setempat ke Propinsi Jateng yang akan dilaksanakan mendatang. Melombakan Cabang Tilawah dan Tartil tingkat SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/SMK/MA,Tilawah dan Tahfidz 1 (satu) juz untuk SLTP/MTS dan 5 Juz untuk tingat SLTA/SMK/MA.
Bupati Klaten dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Abdul Mursyid mengatakan, sesungguhnya Mushabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan seni baca sekaligus mennamkan rasa cinta Al Qur’an .
Dalam pengertian umum seni baca Al Qur’an tidak saja terpancang pada cara melantunkan atau lagunya tetapi juga cara menuturkan atau melafalkan masing-masing huruf serta cara membacanya menurut kaidah ilmu tajwid dengan benar serta memahami artinya.
Hal senada disampaikan Kakankemenag Kabupaten Klaten Anif Solikhin, menurut beliau, pelaksanaan Musabaqoh tidak sekedar bermakna sebagai peneguhan syiar Islam saja, tetapi lebih jauh diharapkan menjadi barometer untuk mengukur hasil dari kegiatan pembelajaran Al Qur’an bagi pelajar, yang setiap tahunnya makin berkembang dan semarak.
Hal ini menunjukkan kecintaan umat Islam dalam mempelajarinya semakin meningkat. “Sehingga penghayatan dan pengamalan ajaran yang terkandung dalam Al Qur’an diharapkan terus meningkat pula, khususnya dikalangan generasi muda pelajar,” ungkapnya.(sm_aj)