KLATEN (humas) – Kepala Pusat ( Kapus ) Kerukunan Umat Beragama ( KUB ) Kementerian Agama RI DR.Muhammad Adib Abdushomad, Ph.D mengatakan bahwa tanpa adanya kerukunan antar umat beragama maka tidak akan pernah ada persatuan dan kesatuan.
Hal itu disampaikan Adib Abdushomad saat memberikan pembinaan Kerukunan Umat Beragama (KUB dan Penyelenggaraan Pusat Edukasi Kerukunan umat beragama kepada pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Kabupaten Klaten dan tokoh lintas agama di Aula PLHUT Kankemenag Klaten, Kamis ( 20/2/2025 ).
Menurutnya kerukunan adalah jiwa atau roh dari persatuan dan kesatuan. Tidak ada persatuan dan kesatuan tanpa kerukunan.
“Indonesia adalah negara yang besar, terdiri dari ribuan pulau, serta dihuni oleh bangsa dengan berbagai keragaman suku, agama, ras, budaya, kepercayaan, dan lainnya. Hidup dalam keberagaman atau perbedaan, dan oleh karenanya merawat kerukunan menjadi sangat penting untuk menghindari terjadi konflik sosial dan perpecahan” katanya.
Oleh karena itu Adib Abdushomad menekankan pentingnya merawat kerukunan dengan melibatkan para tokoh lintas agama dengan adanya pluralitas di tanah air.

“Jika pluralitas tidak dikelola dengan baik, maka bisa terjadi masalah besar. Misalnya, pertentangan antar budaya, kecemburuan sosial, sentimen kedaerahan, dan lainnya sehingga memicu adanya konflik sosial.” katanya.
Oleh karenanya lanjut Adib Abdushomad menjadi tugas bersama untuk menyikapi perbedaan dengan menyadari bahwa setiap warga negara apapun agamanya adalah sahabat bagi sesama manusia dan bersama-sama memiliki tugas yang sama untuk merawat kerukunan.
“Keberagaman atau pluralitas adalah keniscayaan, namun, persatuan dan kesatuan adalah usaha sadar dari seluruh masyarakat Indonesia, karena keberagaman itu merupakan kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia.” ujarnya.
Dikatakan bahwa dalam kaitannya dengan mewujudkan kerukunan umat beragama, Pemerintah telah mencanangkan konsep kerukunan yakni kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah.
“Dasar hukum yang menjamin kebebasan beragama di Indonesia terdapat dalam Konstitusi, yaitu pasal 28E ayat (1) UUD 1945; “setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.” katanya.

Dikatakan bahwa Undang Undang Dasar 1945 bab IX pasal 29 ayat (2) menyatakan bahwa, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
“Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik kita wajib ikut serta menciptakan kerukunan, merawat kerukunan baik intern dan antar umat beragama, serta antar umat beragama sebagai bagian dari ikhtiar kita merawat kerukunan” pungkasnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten DR.Anif Solikhin menyampaikan ungkapan rasa terima kasih kunjungan kerja Kapus PKUB Kementerian Agama RI dalam rangkaian pembinaan tentang pengembangan Desa Sadar Kerukunan dan pendayagunaan pusat edukasi kerukunan umat beragama di Klaten.
“Kerukunan dan keharmonisan hidup seluruh masyarakat akan senantiasa terpelihara dan terjamin selama nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) dipegang teguh secara konsekuen oleh setiap warga negara di tanah air” kata Anif Solikhin.
Dikatakan bahwa untuk memelihara keharmonisan hubungan antar umat beragama dibutuhkan kesadaran untuk menjaga dan nerawat kerukunan, karena kerukunan itu merupakan jiwa dari persatuan dan kesatuan.
Sementara itu Ketua FKUB Kabupaten Klaten KH.Syamsuddin Asyrofi juga menyampaikan ungkapan rasa syukur dan terima kasih atas kunjungan kerja Kapus KUB untuk memberikan pembinaan kepada FKUB Kabupaten Klaten dan tokoh lintas agama dalam kaitannya dengan pengembangan Desa Sadar Kerukunan dan pendayagunaan pusat edukasi kerukunan umat beragama di Kabupaten Klaten.
“Bahwa kerukunan antar umat beragama di tanah air itu tidak bisa turun dari langit begitu saja , tetapi harus diikhtiarkan, diperjuangkan, dan dirawat dengan melibatkan para tokoh lintas agama yang tergabung di Paguyuban Kerukunan Umat Beragama ( PKUB ) tingkat Desa/Kelurahan dan PKUB tingkat Kecamatan” katanya.

Dalam kesempatan ini pula Adib Abdushomad melakukan kunjungan kerja di Desa Sadar Kerukunan berbasis UMKM di Desa Jonggrangan Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten dan mengunjungi Pusat Edukasi Kerukunan Umat Beragama dengan melihat langsung 6 bangunan rumah ibadah yang berada di kawasan Grha Bung Karno Klaten.