Klaten (Humas) – Kegiatan seleksi Calon Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan PPIH Kloter Tahun 1446 H/2025 M di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten berlangsung khidmat dan profesional. Acara digelar pada Kamis (21/11) di Aula PLHUT.
Pelaksanaan tes Computer Assisted Test (CAT) di Titik Lokasi (Tilok) Kabupaten Klaten di tinjau langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad. Kakanwil mengapresiasi antusiasme para peserta seleksi. Ia menyampaikan ucapan selamat kepada 27 peserta yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti tes Computer Assisted Test (CAT). Dalam sambutannya, Musta’in Ahmad juga membacakan pesan dari Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI, Hilman Latief, yang menekankan pentingnya profesionalitas dan integritas dalam memilih calon petugas haji.
Proses seleksi yang diadakan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga menunjukkan perhatian besar Kementerian Agama terhadap kualitas pelayanan haji. Menurut Musta’in Ahmad, kunci sukses penyelenggaraan ibadah haji terletak pada kesiapan para petugas. “Petugas haji yang kompeten dan berdedikasi akan memberikan pelayanan optimal kepada jamaah, sehingga pengalaman ibadah haji menjadi lebih berkesan dan nyaman,” ujarnya.
“Proses seleksi ini dilakukan secara terbuka dan fair untuk mencari petugas haji yang kompeten, berdedikasi, dan memiliki komitmen kuat melayani jamaah haji. Para peserta diharapkan tidak hanya memiliki wawasan kebangsaan dan keagamaan yang kuat, tetapi juga integritas dalam menjalankan tugas,” tutur Musta’in Ahmad.
Dalam kesempatan yang sama, Kakankemenag Kabupaten Klaten, Anif Solikhin menyampaikan bahwa seleksi kali ini diikuti oleh 27 peserta yang terdiri dari berbagai kategori, yaitu 14 calon Ketua Kloter, 8 calon Pembimbing Ibadah Kloter, serta 5 peserta calon PPIH Arab Saudi untuk bidang Pelayanan Akomodasi dan Konsumsi. Jumlah tersebut mencerminkan komitmen besar dalam penyediaan petugas haji berkualitas, jelas Anif Solikhin.
Tes CAT ini merupakan tahap pertama dari dua tahapan seleksi yang harus dilalui peserta. Bagi yang lolos di tahap ini, mereka akan melanjutkan ke tahap kedua yang meliputi wawancara pendalaman di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. Penilaian yang ketat ini bertujuan untuk memastikan hanya mereka yang benar-benar layak yang terpilih menjadi petugas haji. pungkas Anif Solikhin